Pencegahan timbulnya
warna kecoklatan pada buah apel yang sudah di kupas
Penyusun
1.
Moch. Irsyadul Ibad
2. M.
Sirojudin
3. Nurul
Yakin
4. Durrotun
Nasikhin
Madrasah
Tsanawiyah Negeri Rejoso
Jalan
Raya Arjosari, Rejoso Pasuruan
Tahun 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
Apel, siapa yang tidak kenal buah ini? Buah ini mudah
didapatkan di berbagai tempat penjualan buah. Berbagai jenis dan warna buah
apel di mana-mana. Buah apel yang disukai karena rasanya yang khas.
Proses pencoklatan ada dua macam yaitu pencokltan
enzimatis dan pencoklatan non enzimatis. Buah apel tergolong pada pencokltan
enzimatis, hal ini dikarenakan buah apel atau buah-buahan pada umumnya banyak
mengandung substrat senyawa
fenolik. Ada banyak sekali senyawa fenolik yang dapat yang bertindak
sebagai rubstrat dalam proses pencoklatan enzimatik pada buah-buahan dan
sayuran. Di samping katekin dan turunnya seperti tirosin, asam kafeat,
asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat
proses pencoklatan. Pencoklatan pada buah apel dan juga buah lain juga
disebabkan oleh aktifitas enzim polypenol oxidase, yang dengan bantuan
oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang
selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah
yang membentuk warna coklat.
Manfaat buah apel bagi kesehatan antara lain membantu
pencernaan, anemia, kelemahan, perawatan gigi, penyakit jantung, rematik,
gangguan mata, perawatan kulit, asam urat, dan desentri.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang
diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana upaya mempertahankan apel supaya tidak
berubah warna menjadi coklat tanpa harus di masukkan kedalam lemari es, melalui
pemanfaatan bahan-bahan yang ada disekitar kita dengan tidak mengeluarkan
banyak biaya?
1. 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian
karya ilmiah ini bertujuan:
1.
Mencari
upaya lain dalam upaya mencegah berubahnya warna apel menjadi coklat
2.
Mencoba
melakukan kegiatan ilmiah sebagai solusi menjawab persoalan yang muncul di
tengah-tengah masyarakat
Adapun
manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah bisa menjaga kesegaran buah apel
lebih lama, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
1. 4 Sistematika Penulisan
Karya ilimiah ini terdiri dari 5 bab
dan beberapa lembar lainnya. Bab I adalah Pendahuluan, yang terdiri dari Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
Pada bab II dijelaskan tentang
Tinjauan Pustaka, yang diuraikan atas Kandungan Buah Apel, Klasifikasi Buah
Apel, Kandungan Belimbing Wuluh, Manfaat Belimbing Wuluh, dan Klasifikasi
Belimbing Wuluh.
Bab III berisi Metode Penelitian,
sedangkan bab IV dijelaskan tentang pencegahan buah apel agar tidak berubah
warna menjadi coklat, yang diuraikan lagi atas Alat dan Bahan,Cara Kerja, dan
Tabel Hasil Pengamatan.
Karya ilmiah ini ditutup dengan bagian
penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran. Sebagai pertanggungjawaban disertakan
pula Daftar Pustaka.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2. 1
Kandungan Buah Apel
Ape banyak memiliki kandungan vitamin dan mineral serta
unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, flavoid, asam
D-glucaric, quercetin, asam tartar, dan lain-lainnya. Zat inilah yang
sangat diperlukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai
penyakit. Untuk selanjutnya akan dibahas tentang apa saja yang terkandung dalam
buah apel?
Kaya vitamin
Buah apel kaya
akan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel, misalnya vitamin
A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C.
Kaya mineral
Buah apel banyak
mengandung mineral. Mineral dalam buah apel antara lain kalsium,magnesium,
protasium, zat besi, dan zinc.
Fitokimia
Buah apel juga
mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan untuk melawan radikal
bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini juga berfungsi
untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah.
Kaya serat
Apel kaya akan
serat, sehingga baik untuk orang yang sedang dalam program diet. Hal ini
disebabkan karena serat yang tinggi sehingga mencegah lapar lebih cepat.
Serat untuk
mengurangi lemak dan kolestrol
Buah apel mengandung
serat yang berguna mengikat lemak dan kolestrol jahat dalam tubuh untuk
selanjutnya dibuang.
Tanin
Buah apel juga
memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan
menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Baron
Didalam buah
apel terdapat baron. Apakah baron itu? Baron berfungsi mempertahankan jumlah
estrogen dalm tubuh seorang wanita.
Flavoid
Salah satu
knadungan buah apel yang baik untuk mencegah penyakit adalh flavoid. Flavoid merupakan zat yang berfungsi
menurunkan risiko kanker.
Asam D-glucaric
Apakah Asam
D-glucaric itu? Asam D-glucaric merupakn zat yang dapat menurunkan kadar
kolesterol. Asam D-glucaric juga terdapat didalm buah apel.
Quercetin
Quercetin
merupakn zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga
tubuh terasa lebih sehat dan mencegah berbagai penyakit.
Asam tartar
Didalam buah
apel juga terdapat asam tartar. Asam tartar yang dapat menyehatkan saluran
pencernaan, karena zat ini mampu membunuh bakteri yang ada dalam saluran
pencernaan.
2. 2
Klasifikasi Buah Apel
Famili Rosacae terbagi menjadi dua subfamily, yaitu Pomoideae dan
Prunoideae. Bunga dari kedua subfamily tersebut muncul pada cabang yang
sangat pendek, yang disebut spurs. Tanaman apel yang ada sekarang ini
diduga merupakan hibrida dari berbagai macam spesies yaitu, M.sylvestris Miller,
M. dasyphyla Borkh, M.pumila Miller,dan bebrapa spesies dari
Asia. Malus sylvestris Miller banyak dipelihara di Benua Eropa hingga
Turkistan Barat. M. pumilla Miller banyak dipelihara orang di
Semenanjung Balkan hingga Rusia dan beberapa spesies dari Asia (M.
baccata). Genus Mallus mempunyai sekitar 25-30 spesies. Beberapa spesies
dapat mengadakan crossing secara bebas karena diduga tanaman tersebut
tidak ada yang bersifat self incompatability (Brown, 1975).
Atas dasar
fenomena alam tersebut, pada saat ini jenis tanaman apel yang dibudidayakan
diseluruh dunia sangat banyak, yaitu sekitar sribu kultivar. Yang terbanyak
terdapat didaerah subtropics (Kusumo dan Verheij, 1995). Jenis tanaman apel
yang banyak ditanam oleh petani Indonesia adalah ‘rome beauty’ selain
‘manalagi’ dan ‘princes noble’. Kultivar manalagi diduga merupakan klon
tua sejak zaman Belanda. Kultivar tersebut juga mirip dengan golden delicios
yang terkenal di Australia.
2. 3
Kandungan Belimbing Wuluh
Kandungan gizi
belimbing wuluh per 100 g bagian yang bisa dimakan :
¯
Kelembaban 94,2-94,7 g
¯
Protein 0,61 g
¯
Ash 0,31-0,40 g
¯
Fiber 0,6 g
¯
Fosfor 11,1 mg
¯
3,4 mg Kalsium
¯
Besi,01 mg
¯
Thiamine 0,010 mg
¯
Riboflavin 0,026 mg
¯
Karoten 0,035 mg
¯
Ascorbic Acid 15,5 mg
¯
Niacin 0,302 mg
Buah, daun, dan batang dari belimbing wuluh
semuanya bisa dimanfaatkan,
karena mengandung bebrapa zat kimia, seperti saponin, tanin, glucoside, kalsium
oksalat, sulfur, asam format, dan peroksidase yang terkandung pada batang
belimbing wuluh. Juga tanin, tanin, sulfur, asam sulfat, peroksidase, kalsium
oksalat, dan kalium sitrat pada daunnya. Sedangkan buah belimbing wuluh sendiri
berkhasiat sebagai analgesik, dan
diuretik.
2. 4 Manfaat Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bumbu
masakan atau sayur, membersihkan noda
pakaian, mengkilatkan barang-barang dari kuningan, dan sebagai bahan obat
tradisional.
Bunga belimbing wuluh dapat digunakan
sebagai obat sariawan dan batuk. Sedangkan daunnya dapat mengobati perut sakit,
gondok (parotitis), tekanan darah tinggi
dan rematik. Buah belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk
batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan
darah tinggi, kelumpuhan, gangguan pencernaan, dan radang rektum.
2. 5 Klasifikasi Belimbing wuluh
Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur,
belimbing asam, atau belimbing buluh dengan nama latin Averhoa belimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah
asam yang kaya khasiat, sering digunakan sebagai bumbu campuran atau campuran
jamu.
Belimbing
wuluh atau belimbing sayur diduga bearsal
dari Kepulauan Maluku dan kini tersebar ke seluruh Indonesia dan negara-negara
sekitar seperti Filipina, Myanmar, dan Srilangka.
Belimbing wuluh dikenal dengan berbagai daerah dengan
nama yang berbeda, seperti: limeng, selimeng (Aceh), Selemeng (Gayo), asom
belimbing, balimbingan (Batak), malimbi (Nias). Balimbeng (Minangkabau),
belimbing asam (Melayu), balimbing (Lampung), belimbing wuluh (Jawa), calincing
wulet (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura), belimbing buloh (Bali), limbi
(Bima), libi (Sawu), balimbeng (Flores), belerang (Sangi), lumpias, rumpeasa
dureng, wulidan, lopias, lembetue (Gorontalo), bainang (Makasar), calene
(Bugis), takurela (Ambon), kerbol (Timor), malibi (Halmahera), uteke (Papua). Dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai cucumber
tree atau balimbi.
Klasifikasi ilmiah belimbing wuluh:
Kerajaan:
Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Oxalidales; Famili:
Oxalidaceae; Genus: Averrhoa; Spesies: Averhoa bilimbi. Nama Indonesia:
belimbing wuluh, belimbing sayur, belimbing asam.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian hingga
penyusunan karya ilmiah ini digunanakan
metode ilmiah, berupa kepustakaan dan eksperimen/percobaan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan
data kepustakan dan bahan/alat yang berkaitan dengan objek penelitian
2. Melakukan observasi (pengamatan) untuk
mengetahui sejauh mana hasil 3. yang
didapat dari uji coba yang dilakukan
3. Melakukan kesimpulan dari hasil uji coba.
Eksperimen dilaksanakan di MTsN Rejoso, Hari Rabu tanggal
.......... Oktober 2011
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4. 1 Alat dan Bahan
1. pisau : 1
2. gelas akua : 14 buah
3. air : 1 gelas akua
4. apel : 2 buah
5. jeruk nipis : 1,5 biji
6. belimbing wuluh : 5 biji
7. cuka : 1
8. garam : 0.5 sendok
9. asam : 2 bungkus
Gelas 1 berisi :
Tanpa larutan
Gelas 2 berisi :
Air belimbing wuluh
Gelas 3 berisi :
Air biasa
Gelas 4 berisi :
Air asam
Gelas 5 berisi :
Jeruk nipis + air
Gelas 6 berisi :
Garam + air
Gelas 7 berisi :
Cuka
4. 2 Cara Kerja:
- Kupas buah apel
- Potong menjadi 7 potong
- Rendam masing-masing potongan apel kedalam larutan yg berbeda selama 15 menit.
Setelah 15 menit potongan-potongan
apel di keluarkan dari larutan
- Mengamati perubahan warna masing-masingpotongan apel
4. 3 Tabel Hasil Pengamatan.
NO.
|
Perubahan Warna
|
Rasa
|
|||
Gelas
|
Setelah dikupas
|
15 menit perendaman
|
15 menit setelah direndam
|
||
1.
|
Gelas 1
|
Tetap
|
Ada coklat coklatnya
|
Agak kecoklatan
|
Tetap
|
2.
|
Gelas 2
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
Tetap
|
3.
|
Gelas 3
|
Tetap
|
Agak kecoklatan
|
Agak kecoklatan
|
Tetap
|
4.
|
Gelas 4
|
Tetap
|
Tetap
|
Ada coklat coklatnya
|
Biasa
|
5.
|
Gelas 5
|
Tetap
|
Tetap
|
Agak kecoklatan
|
Agak asam
|
6.
|
Gelas 6
|
Tetap
|
Agak kekuning
kuningan
|
Agak kecoklatan
|
Asin
|
7.
|
Gelas 7
|
Tetap
|
Agak kecoklatan
|
Coklat
|
Agak asam
|
Foto hasil eksperimen
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan.
Dari hasil eksperimen dan hasil
pengamatan maka dapat disimpulkan
antara lain :
- Air belimbing wuluh bisa mencegah warna apel agar tidak menjadi coklat
- Air belimbing wuluh tidak merubah rasa buah apel yang sudah di rendam
5. 2 Saran.
- Sebaiknya gunakan air belimbing wuluh untuk merendam apel yang sudah dikupas supaya warna dan rasanya tetap, sehingga tetap menarik untuk disajikan
- Ketika anda membeli apel pastikan jangan membeli apel yang memiliki larutan karena apel tersebut telah kehilangan sebagian besar manfaat kesehatan dan nilai gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/manfaat-buah-apel-dan-khasiatnya-bagi.html
diakses tanggal 04 Oktober
2011
Sumber Http://Www.Agrilands.Net/Read/Full/Agriwacana/2010/11/19/Botani-Dan-Klasifikasi-Tanaman-Apel.Html
Sumber nilai gizi belimbing wuluh :
Wah, baru tahu saya. Terimakasih ilmunya.
BalasHapusizin copas:)
BalasHapusterimakasih sangat membantuu !!! XD
BalasHapus